Dak Panel Lantai Cocok Untuk Rumah Tinggal

Seiring pertumbuhan ekonomi secara umum baik di perkotaan atau di daerah pedesaan, akan berdampak secara tidak langsung dengan bertumbuhnya pula kebutuhan hidup masyarakat. Hal ini berkaitan erat dengan bertumbuhnya pula penduduk dalam tiap keluarga. Bertumbuh pula tentunya kebutuhan hunian rumah tinggal yang nyaman, baik untuk pasangan muda ataupun keluarga yang sudah lama. Pilihan yang terbanyak adalah dengan menjadikan rumah 1 lantai menjadi rumah tinggal 2 lantai

Meningkat nya pola pikir manusia di era ini, mendorong tingkat kebutuhan segala sesuatu yang cepat dan ringkas, termasuk untuk pembangunan rumah tinggal. Mulai dari pemilihan material yang modern sampai metode kerja nya pula

Membahas kebutuhan rumah tinggal 2 lantai tak lepas dari istilah dak lantai beton, yang dalam beberapa tahun ini sudah marak di masyarakat pemakaian dak panel lantai yaitu sebuah metode modern membangun dak rumah tinggal 2 lantai dan seterusnya dengan material bangunan berupa lembaran fabrikasi pabrik dan teknologi pemasangan yang modern pula.

Pertanyaan yang sering muncul terkait pembangunan rumah tinggal 2 lantai ini, apakah pemakaian dak panel lantai cocok diterapkan?

Seperti diuraikan di artikel sebelumnya (Baca: Spesifikasi Teknis & Karakteristik) disana telah dijelaskan beberapa karakteristik dak panel lantai yang sangat ramah untuk diterapkan pada bangunan hunian rumah tinggal

Dengan bervariasinya ukuran panjang panel lantai yang ada, sudah sangat memenuhi kebutuhan panjang ruang di sebuah rumah tinggal, tinggal bagaimana pengaturan pada saat akan menerapkan metode pembangunan 2 lantai dengan dak panel lantai ini.

Berikut bahasan detail terkait alasan cocoknya pemakaian dak panel lantai untuk menambah lantai vertikal pada hunian rumah tinggal:

1. Berat Dak Panel Lantai

Berat Jenis material yang berkisar antara 500 hingga 800 kg/m³, menjadikannya lebih ringan dibandingkan beton konvensional yang memiliki kepadatan sekitar 2400 kg/m³

Karena dak panel lantai adalah beton ringan, yang berbeda dengan beton konvensional. Meski sama-sama menggunakan besi tulangan sebagai penopang di dalam rangkain dak beton, namun ada material pembentuk lain yang membedakan antara dak panel lantai dan beton biasa. Pada dak panel lantai tidak menggunakan koral/kerikil sebagai komponen nya, sedang pada beton bisa menggunakan. Hal ini berdampak langsung pada bobot mati beton yang dihasilkan, ditambah lagi dengan adanya komponen yang membuat beton ringan menjadi berpori, sebagai pembeda utama pada beton ringan.

Tentu material yang berbobot lebih ringan yang akan menjadi pilihan untuk rumah tinggal kita, tanpa mengabaikan sisi kualitas dan standard teknis bangunan pastinya

Sebuah hunian rumah tinggal yang memakai beton ringan akan menghasilkan total beban yang lebih ringan pula daripada beton konvensional, dan akan membantu masa pakai hunian lebih lama karena tidak membebani struktur rumah tinggal terlalu tinggi

2. Ukuran dan Bentuk Lembaran

Dak panel lantai yang berupa lembaran, sangat mendukung proses pemasangan dak panel lantai di hunian rumah tinggal, karena mempermudah proses pemasangannya. Dengan menempatkan dak panel lantai pada balok yang sudah siap dan sesuai desain sebelumnya, satu persatu hingga terpasang semua sampai tertutup semua area dak yang direncanakan. Ukuran panjang dak panel lantai yang beragam (8 variasi panjang) membuat kebutuhan ruang pada rumah tinggal dengan mudah bisa terpenuhi.

3. Precast (cetak di pabrik)

Dibanding dengan dak beton konvensional, dak Panel Lantai sangat pas untuk dipakai pada rumah tinggal, karena terkirim di lokasi pemasangan sudah dalam bentuk panjang dengan ukuran tertentu. Proses cetak beton yang dilakukan dipabrik sebelumnya, dapat membantu memangkas waktu pengecoran di lokasi (cast in site) seperti pada beton konvensional. Dari sisi waktu sangat mendukung kebutuhan dak rumah tinggal, tentu dengan waktu seefisien mungkin. Sebagai gambaran waktu, untuk menghasilkan sebuah dak rumah tinggal 2 lantai seluas 60 m2, dibutuhkan waktu 1 hari jika menggunakan dak panel lantai, dengan kondisi tanpa langsir panel lantai dan cuaca mendukung

4. Minim Material Terpakai & Terbuang

Satu hal yang sangat membedakan pemakaian dak panel lantai dengan beton dak konvensional adalah dari sisi pemakaian material pendukung seperti; kayu, bambu, triplek sebagai bahan utama pekerjaan dak.

- Pada kasus beton konvensional

a. Untuk pekerjaan balok nya, membutuhkan material kayu dan triplek sebagai bekisting (cetakan cor), juga kayu atau bambu sebagai penyangga bekisting balok gantung (steger)

b. Untuk pekerjaan dak nya, membutuhkan banyak kayu atau bambu (relatif lebih murah) sebagai penyangga, setidaknya tiap 60 cm 4 arah mata angin. Asumsi nya tiap 1 meter persegi area dak membutuhkan 4 batang kayu penyangga (minimal) dengan panjang mengikuti tinggi dak. Selain itu butuh batang kayu horisontal sebagai pengikat antar tiang penyangga vertikal tadi

c. Untuk dak nya tentu membutuhkan lembaran triplek setara 9 mm setidaknya seluas area dak yang akan dikerjakan. Dengan estimasi perhitungan untuk kebutuhan dak beton seluas 2.88 m2 membutuhkan 1 lembar triplek.

Selain itu ada material utama yang juga sangat dibutuhkan yaitu besi beton (tulangan) dengan jumlah perhitungan tertentu, ditambah kawat bendrat sebagai pengikat pengikat antar lajur besi beton

- Pada kasus dak panel lantai (ada yang menyebut beton dak ringan)

a. Untuk pekerjaan balok nya, juga membutuhkan material kayu dan triplek sebagai bekisting (cetakan cor), juga kayu atau bambu sebagai penyangga bekisting balok gantung (steger)

b. Untuk pekerjaan dak nya, sama sekali tidak membutuhkan kayu atau bambu penyangga,karena kedua ujung panjang dak panel lantai nanti akan dipasang menumpu pada balok yang sudah siap. Sampai di sini sudah berhemat material kayu, bambu dan triplek yang akan dipakai

c. Untuk dak nya, tidak membutuhkan lembaran triplek lagi, karena dak panel lantai sudah tinggal dipasang pada balok

Dengan pemakaian dak panel lantai untuk kebutuhan dak rumah tinggal 2 lantai dan seterusnya, akan mengurangi material pakai dan yang terbuang, karena ukuran dak panel lantai yang akan dipakai sudah bisa diprediksi dari awal desain

4. Minim Tenaga Kerja

Sudah bukan rahasia lagi di kalangan masyarakat umum, pekerjaan dak rumah tinggal sangat membutuhkan dana yang besar dan membutuhkan tenaga kerja yang banyak pada saat pengecoran. Sebenarnya tidak sepenuhnya salah anggapan tersebut, memang yang sering ditemui di lapangan begitulah adanya

Namun hal tersebut dapat direduksi ketika memanfaatkan dak panel lantai. Seperti penjelasan di atas (minim material), dengan memakai dak panel lantai jumlah tenaga kerja pada saat pemasangan dak nya hanya membutuhkan 4 orang tenaga kerja

Selain ringkas dan efisien pola kerjanya, keluhan masyarakat tentang banyaknya jumlah tenaga kerja untuk cor dak lantai 2 akan terpatahkan dengan sendirinya

5. Tampilan Estetis

Dak Panel Lantai memiliki permukaan yang halus dan rapi, yang tidak membutuhkan banyak finishing tambahan. Ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga biaya dalam proses finishing lantai. Juga akan membantu efisiensi pekerjaan plafond, karena jika permukaan bawah Dak Panel Lantai ini diekspos (tanpa dilakukan penutupan dengan plafond), sudah sangat rapi dan flat permukaannya. Hanya dibutuhkan sedikit pekerjaan kompon dan plamir di titik sambungan anta dak panel lantai yang terlihat dari sisi bawah dak rumah tinggal yang dikerjakan


Comments